Thursday, September 15, 2011

PROMOTING LESSON STUDY AS ONE

OF THE WAYS FOR MATHEMATICS TEACHERS PROFESSIONAL

DEVELOPMENT IN INDONESIA: The Reflection on Japanese Good

Practice of Mathematics Teaching Through VTR, 2002-2005

Marsigit

Top of Form

Cerminan praktik mengajar yang baik matematika bentuk konteks berbeda melalui VTR adalah tebukri mendorong dan memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar mereka. Untuk mengembangkan studi pelajaran, pendidikan memiliki beberapa manfaat sebagai:

a) ringkasan pendek dari pelajaran dengan penekanan pada masalah-masalah utama dalam pelajaran

b) komponen pelajaran dan kegiatan utama dalam kelas

c) kemungkinan masalah untuk diskusi dan refleksi dengan guru mengamati pelajaran

Menurut Isoda, M, Lesson Study dibagi menjadi tiga bagian:

a) perencanaan pelajaran

b) bagian observasi

c) bagian diskusi dan refleksi.

Guru di Indonesia dapat mengamati pelajaran dari konteks yang berbeda di negara yang berbeda (misalnya Jepang) melalui VTR. Jika kita amati proses belajar mengajar melalui VTR, ringkasan pendek perlu pemahaman dan kita perlu mengamati beberapa kali VTR untuk memahami isinya dengan jelas. Setelah melakukan ini, mungkin arrise isu-isu yang berguna untuk diskusi dan refleksi serta untuk mencerminkan
pada praktek-praktek yang baik, pelajaran yang baik atau pelajaran inovatif untuk reformasi pendidikan matematika. Dalam proses pra-pelayanan pendidikan guru, penting untuk mengembangkan perspektif guru. Belajar mendengarkan adalah kata kunci untuk pendekatan ini. Dalam kasus Jepang, studi pelajaran biasanya dimulai dengan mengembangkan rencana pelajaran. Pada tahap ini, guru memecahkan dan menimbulkan masalah dari perspektif siswa. Dengan menganalisis masalah, guru mengembangkan cara yang baik mempertanyakan. Penting untuk menambah format
jenis seperti deskripsi dari titik pandang pelajaran asli tapi bahkan jika kita menambahkan deskripsi yang kita lakukan tidak perlu diikuti karena kontekstualisasi ulang dilakukan oleh pengguna VTR.

Secara umum, kegiatan yang merefleksikan konteks Jepang mengajar matematika melalui VTR di program pelatihan dianggap baik dan berguna oleh guru. Para guru merasa bahwa kegiatan tersebut perlu disosialisasikan agar lebih banyak guru dapat mempelajarinya. Mereka merasa bahwa ajaran yang tercermin dalam VTR adalah model yang baik yang dapat diimplementasikan dalam konteks Indonesia. Namun, mereka bagi mereka tidak mudah untuk menerapkannya. Untuk menerapkan model yang baik mengajar matematika, seperti tercermin dalam VTR, ada beberapa kendala yang datang dari: rencana pelajaran, lembar kerja siswa, kompetensi guru, kesiapan siswa, fasilitas dan peralatan pendidikan, pengajaran metodologi, alokasi waktu, jumlah siswa dan penganggaran. Guru perlu meningkatkan kompetensi mengajar dan kompetensi isi pengajaran mereka. Perlu untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menyiapkan rencana pelajaran dan menghasilkan lembar kerja siswa. Sebagian besar siswa tidak siap atau tidak mampu menyajikan ide-ide mereka, sehingga butuh waktu untuk membiasakan hal itu.Guru harus mampu mengembangkan media pengajaran dengan fasilitas seadanya. Yang paling sulit untuk menerapkan model yang baik seperti praktek pengajaran adalah tentang alokasi waktu. Tidak mudah untuk memperoleh keseimbangan antara pencapaian kompetensi siswa dan mempertimbangkan proses pembelajaran mereka. Para guru berharap bahwa sekolah-sekolah dan pemerintah mendukung pengembangan profesional mereka termasuk kesempatan untuk mendapatkan pelatihan, untuk berpartisipasi dalam konferensi, untuk berpartisipasi dalam perkumpulan guru. Para guru merasa bahwa di perkumpulan guru mereka mampu membahas dan mengembangkan rencana pelajaran dan lembar kerja siswa. Mereka juga pengadaan fasilitas pendidikan oleh sekolah-sekolah dan pemerintah menaikkan gaji mereka.

No comments:

Post a Comment